Subscribe to RSS Feed
Showing posts with label Film. Show all posts
Showing posts with label Film. Show all posts

Download Film The Raid Indonesia Gratis

by Unknown

Download Film The Raid Indonesia Gratis - Ya, kali ini saya ingin mengulas sedikit tentang film The Raid atau Serbuan Maut. Seperti dikutip kapanlagi.com sinopsisnya sebagai berikut, dan untuk Link Download Film The Raid Indonesia Gratis


Sinopsis Film The Raid Indonesia

Mundur bukanlah pilihan. Bukan hanya karena dedikasi pada tugas namun memang tak ada peluang untuk mundur. Satu-satunya jalan keluar hanyalah naik hingga lantai teratas dan menuntaskan misi seperti rencana semula. Apa pun yang terjadi, tugas kali ini harus berhasil.
Rama (Iko Uwais ) memang seorang polisi yang berdedikasi tinggi. Tugasnya kali ini memang terdengar
mudah namun dalam praktiknya, ini adalah misi tersulit yang pernah dijalankan Rama dan timnya. Rama harus menggulung Tama (Ray Sahetapy ), bandar narkoba yang selama ini tak tersentuh hukum. Tama bersembunyi di gedung bertingkat yang kini jadi sasaran Rama.
Gedung bisa dimasuki dengan mudah namun saat tim mulai memasuki lantai keenam, Tama mengetahui kedatangan Rama dan timnya. Semua lampu dimatikan. Semua jalan keluar ditutup. Kini situasi berbalik. Rama yang semula jadi pemburu harus mati-matian bertahan hidup dari jebakan Tama. Misi ini harus tuntas. Itu satu-satunya cara untuk bertahan hidup.



Untuk lebih memuaskan silahkan Download Film The Raid Indonesia Gratis dengan mengklik tautan Download Film The Raid Indonesia Gratis dibawah ini

Download Film The Raid Indonesia Gratis part 1
Download Film The Raid Indonesia Gratis part 2
Download Film The Raid Indonesia Gratis part 3


Sekian Info Tentang Download Film The Raid Indonesia Gratis, Selamat Menonton Film The Raid Indonesia Gratis Via Blog ini.

Continue Reading
0 comments

Review The Descendants

by Unknown




Genre         : Drama/ Komedi
Tanggal Rilis : 18 November 2011
Sutradara         : Alexander Payne
Pemain         : George Clooney, Shailene Woodley, Judy Greer, Beau Bridges
Naskah         : Nat Faxon, Jim Rash, Alexander Payne
Produser     : Jim Burke, Alexander Payne, Jim Taylor
Distributor : Fox Searchlight Pictures
Durasi         : -
Dana Produksi : -
Situs Resmi : foxsearchlight.com


Kecelakaan itu memang mengubah segalanya. Dalam sekejap mata hidup Matt King (George Clooney) seperti dijungkirbalikkan. Semua yang awalnya terlihat baik-baik saja ternyata menyimpan banyak masalah yang siap meledak. Tentu saja Matt tak boleh menyerah. Ia harus melakukan sesuatu atau hidupnya bakal benar-benar hancur berantakan. Langkah pertama adalah menerima kenyataan bahwa istrinya telah berselingkuh.

Matt adalah pewaris tanah luas yang sejak turun-temurun telah menjadi milik keluarganya. Sekarang, bisa jadi tanah warisan itu bakal jadi milik orang lain. Matt dalam keadaan terdesak. Kalau ia tak menemukan cara, maka ia terpaksa harus menjual tanah leluhurnya itu. Di saat yang sama, Elizabeth (Patricia Hastie), istrinya baru saja mengalami kecelakaan.

Kecelakaan di laut itu membuat Elizabeth tak sadarkan diri. Saat Matt masih belum menemukan cara untuk menyelamatkan tanah warisan keluarganya, pria kaya ini masih harus mengambil alih tugas Elizabeth menjadi ayah sekaligus ibu bagi dua anak mereka. Keadaan jadi makin kacau terutama karena Alexandra (Shailene Woodley), putri tertua Matt, ternyata sulit diajak kompromi. Parahnya lagi, Matt akhirnya tahu kalau Elizabeth selama ini ternyata menjalin hubungan asmara dengan seorang pria bernama Brian (Matthew Lillard).

Tahun ini George Clooney muncul dalam dua judul film, dan salah satunya adalah The Descendants ini. Film ini diangkat dari novel karya Kaui Hart Hemmings dan disutradarai oleh Alexander Payne yang juga menjabat sebagai salah satu penulis naskahnya.

Anda mendownload filmnya DISINI

Continue Reading
0 comments

Review Film The Three Musketeers

by Unknown


Genre:Adventure
Release Date:October 14, 2011
Director:Paul W.S. Anderson
Script:Andrew Davies, Alex Litvak
Producer:Paul W.S. Anderson, Jeremy Bolt, Robert Kulzer, Samuel Hadida, Scott Rudin, Stephen Margolis
Distributor:Summit Entertainment
Duration:110 minutes
Budget:$120 million
Official Site:www.three-musketeers-3d.com



Sinopsis :
Athos (Matthew Macfadyen), Porthos (Ray Stevenson), dan Aramis (Luke Evans) adalah The Three Musketeers yang legendaris. Sayangnya, saat ini tiga pahlawan ini sedang dilanda nasib sial yang datang bertubi-tubi. Kalau tidak ada D'Artagnan (Logan Lerman), barangkali tiga pahlawan ini akan tinggal legenda saja.
D'Artagnan memang keras kepala. Ia tak mau menyerah. Ia ingin menjadi bagian dari The Musketeers yang selama ini jadi pahlawan di matanya. Keteguhan hati D'Artagnan pula yang akhirnya membuat Athos, Porthos, dan Aramis akhirnya bangkit. Apalagi saat ini Perancis sedang menghadapi ancaman besar. Kalau The Three Musketeers tak turun tangan, bisa jadi seluruh Eropa akan dilanda perang besar.
Mereka berempat harus menghentikan Richlieu (Christoph Waltz) yang jahat, berhadapan langsung dengan Buckingham (Orlando Bloom) dan Milady (Milla Jovovich) yang penuh tipu daya. Kalau empat pahlawan ini gagal maka tahta Perancis akan jatuh dan perang akan melanda seluruh benua Eropa. Mampukah keempat orang ini menjalankan misi berat ini?

Review :

THE THREE MUSKETEERS karya Alexandre Dumas adalah salah satu kisah yang paling sering diadaptasi ke layar lebar. Entah sudah berapa banyak penafsiran atas karya Dumas yang beredar sampai saat ini dan masing-masing menawarkan kelebihannya sendiri-sendiri. Yang satu ini adalah penafsiran modern dari Paul W. S. Anderson yang menawarkan sisi pandang baru dalam melihat kisah klasik ini.
Paul W. S. Anderson memang tidak mengubah seting film ini. Yang berubah adalah jalinan kisah dan 'bumbu penyedap' yang digunakan sutradara ini. Pendekatan yang sama pernah digunakan Guy Ritchie saat menafsirkan ulang karakter Sherlock Holmes. Bedanya, Paul W. S. Anderson sepertinya kurang jeli dalam meramu ide cemerlang tadi menjadi sebuah tontonan yang menarik.
Memang ada aroma James Bond, Mission Impossible, atau malah Batman dalam film ini namun bumbu yang seharusnya membuat kisah klasik ini makin sedap sepertinya malah membuatnya jadi sulit dicerna. Sebagai tontonan, THE THREE MUSKETEERS memang menyenangkan namun sayangnya secara keseluruhan tidak ada yang membuat film ini jadi layak dikenang. Paul W. S. Anderson sepertinya hanya bertumpu pada faktor visual, tidak lebih.
http://www.kapanlagi.com/film/internasional/the-three-musketeers-tiga-pahlawan-lendaris.html 

Continue Reading
0 comments

Review Film The Smurf

by Unknown

Country:

 USA

Language:

 English

Release Date:

  (Indonesia) 

Also Known As:

 Los pitufos 

Filming Locations:

 Kaufman Astoria Studios - 3412 36th Street, Astoria, Queens, New York City, New York, USA







Review :


Ibarat cerita dongeng, ada seorang karakter yang zero jadi hero. Ide cerita yang sering digunakan dalam film keluarga. Sebenarnya, pertama kali mendengar bahwa bakal ada film Smurf, dalam benak gua oh ini pasti film animasi murni, layaknya film Tintin. Tapi ternyata agak sedikit kecewa karena film ini tidak demikian. Seandainya tidak digabung dengan karakter manusia mungkin lebih asik untuk dinikmati karena kita seakan-akan dibawa ke dimensi lain, layaknya Avatar (padahal sudah sama-sama biru kan karakternya, kayaknya Smurf setelah sekian lama melewatiwaktu puluhan tahun berevolusi menjadi Na’vi). Walaupun sebenarnya Neil Patrick Harris bermain tidak jelek. Ketika menonton film ini, gua sedikit memutar otak memikirkan siapa yang memainkan si penyihir. Well, akhirnya tertebak setelah hampir 30 menit berpikir. Hank Azaria. Cerita yang cenderung bukan anak-anak tapi ditujukan untuk anak-anak, bahkan tidak ada karakter anak-anak sama sekali, jelas bingung apakah film ini ditujukan untuk anak-anak atau untuk anak-anak penggemar komik Smurf yang kini sudah bukan anak-anak lagi. Mengerti tidak, anak-anak? Jika hanya sekedar mewujudkan mimpi masa kecil dimana karakter-karakter smurf menjelma di layar lebar, film ini bisa cukup mewakili, tapi jika ingin mencari tontonan utuh, menurut gua, gua tidak terlalu terkesan. Sekedar menghibur pun tidak termasuk memuaskan. Endingnya pun seperti layaknya film keluarga biasa (gua sih tidak mengkategorikan ini film keluarga). Gua kategorikan film ‘nanggung’. Ide cerita yang sebenarnya tentang orang dewasa yang lupa untuk merasakan kebahagiaan dari hati yang tulus karena tekanan pekerjaan. Bahkan demi pekerjaan rela membuat idealisnya sendiri yang berasal dari hati yang paling dalam. Sayangnya tidak dikedepankan sehingga tidak menjadi kerangka cerita yang punya pondasi yang kuat meskipun mungkin film ini ingin mengingatkan bagaimana dulu waktu masa kanak-kanak, begitu ceria membaca cerita komik smurf, tertawa dan merasa bahagia tanpa ada beban, kini pun meski sudah menjadi manusia dewasa tetap bisa merasakan kebahagiaan polos yang dirasakan saat kita masih kanak-kanak. Tujuan film untuk mengingatkan kita kembali pada keceriaan masa kecil. Hanya sayang, menurut gua tujuannya tidak sampai ke penonton. Sekedar info, Smurf ini diciptakan oleh Peyo dari Belgia pada tahun 1958. Pertama kali, mereka muncul dalam komik Johan and Pirlouit sebelum akhirnya menjadi komik sendiri setelah itu. Ada 29 komik yang terbit, 16 diantaranya dibuat oleh Peyo. Film ini berbujet 110 juta dolar namun sudah menghasilkan 557 juta dolar di seluruh dunia. Film yang bisa ditonton dalam versi 2D dan 3D ini rencananya akan dibuat sekuelnya yang akan rilis 2013.
Source :http://www.exodiac.com/film/review-EMR0001113.htm

Continue Reading
0 comments

Review Film Real Steel

by Unknown


Genre:Action
Release Date:October 7, 2011
Director:Shawn Levy
Script:Leslie Bohem, John Gatins
Producer:Shawn Levy, Susan Montford
Distributor:Touchstone Pictures
Duration:127 minutes
Budget:US$110 million
Official Site:steelgetsreal.com





Sinopsis
Charlie Kenton (Hugh Jackman) tahu kalau ia tak punya apa-apa lagi selain kemampuannya bertinju. Sayang kesempatan untuk meraih gelar juara tak juga datang pada Charlie. Peluang itu jadi semakin tipis ketika zaman sudah berubah dan olahraga tinju tak lagi dilakukan oleh manusia.
Di era serba modern ini, para petinju dipaksa pensiun karena pekerjaan mereka sudah diambil alih oleh robot-robot yang terbuat dari baja. Mau tak mau Charlie harus beralih haluan. Ia tak mungkin lagi menjadi petinju. Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah menjadi promotor tinju kecil-kecilan. Charlie memang tak pernah menyerah dan saat Max (Dakota Goyo), putranya, muncul di depan pintu, bisa jadi masih ada harapan buat Charlie.
Bersama Max, Charlie lantas membangun sebuah robot dari sisa-sisa robot yang telah kalah di ring tinju. Berbekal pengalamannya di atas ring, Charlie mulai melatih jagoan barunya ini. Meski semula terlihat tak menjanjikan namun bisa jadi ini adalah harapan terakhir Charlie untuk meraih harapannya yang sirna sekaligus memperbaiki hubungannya dengan Max.

Review
Kabarnya Sugar Ray Leonard terlibat proses pembuatan film arahan Shawn Levy ini. Jadi tak terlalu mengherankan kalau aksi para robot ini di atas ring terlihat sangat menarik. Tak beda saat menyaksikan dua petinju kelas berat beradu tinju di atas ring. Hanya itu? Tidak. REAL STEEL memberikan lebih banyak dari itu. Bahkan, setelah menyaksikan film ini, TRANSFORMERS rasanya tak ada apa-apanya lagi.
Seting yang diambil memang di dunia masa depan namun kisah yang diusung bukanlah kisah baru. Mungkin karena itu juga penonton rasanya jadi lebih bisa terlibat. Soal akting, Hugh Jackman jelas tak ada masalah, begitu juga dengan si kecil Dakota Goyo. Tentu saja itu semua tak akan berarti kalau John Gatins tak bisa mengadaptasi kisah yang ditulis Richard Matheson ini dengan baik. Alur kisah tertata apik tanpa meninggalkan pentingnya pembentukan karakter.
REAL STEEL mungkin bukan film tanpa kekurangan namun kelebihan yang ditawarkan sepertinya mampu membuat kita memaklumi kekurangan tadi. Dan pastinya dari sisi visual, film ini sangat memuaskan. Special effect yang digunakan mungkin tak semegah seperti dalam TRANSFORMERS namun karena tak berlebihan itu juga REAL STEEL jadi terlihat lebih menarik.
Source : http://www.kapanlagi.com/film/internasional/real-steel-saat-robot-sudah-menggantikan-manusia.html

Continue Reading
0 comments

Review Film The Adventures of Tintin

by Unknown



Genre:Animation
Release Date:December 21, 2011
Director:Steven Spielberg
Screenplay:Steven Moffat, Edgar Wright, Joe Cornish
Producer:Sir Peter Jackson, Steven Spielberg, Kathleen Kennedy
Distributor:Paramount Pictures
Runtime:107 minutes
Budget:-
Official Site:www.us.movie.tintin.com





Sinopsis
Kalau saja Tintin (Jamie Bell) tak menemukan replika kapal bernama Unicorn itu, bisa jadi ia tak akan terlibat petualangan seru menemukan harta karun yang lama terpendam. Mungkin takdir, mungkin juga hanya kebetulan tapi yang pasti ini adalah awal dari sekian banyak petualangan seru lainnya.
Tintin sudah curiga ada sesuatu yang spesial dari replika kapal ini. Kalau tidak, rasanya tidak mungkin ada orang yang rela membayar mahal untuk kapal kecil itu. Saat ada yang berusaha merebut paksa kapal itu, semakin kuat kecurigaan Tintin. Yang lebih menarik lagi, ternyata kapal itu ada sangkut pautnya dengan Captain Haddock (Andy Serkis).
Captain Haddock ternyata juga punya replika kapal yang sama. Bukan hanya itu, kapal ini ternyata adalah warisan dari leluhur Captain Haddock. Konon, kapal ini menyimpan rahasia yang bakal menuntun pemiliknya ke arah harta karun yang selama ini terpendam dan tak ada yang tahu. Dari sini, dimulailah petualangan seru yang melibatkan dua detektif konyol, Thomson dan Thompson (Simon Pegg) dan Red Rackham (Daniel Craig).

Review :
Sedikit dilematis. Bisa jadi itu juga yang dirasakan Steven Spielberg saat memutuskan mengadaptasi Tintin ke layar lebar. Bagaimana tidak, membuatnya sebagai film animasi murni pastinya tak akan terlalu menarik karena Tintin sendiri sudah pernah dibuat dalam versi animasi sebagai serial televisi. Kalau diproduksi dalam format live-action, bisa jadi para fans berat Tintin bakal kecewa kalau sang pemeran tak sanggup menghadirkan image Tintin seperti dalam versi komik.
Kompromi akhirnya dibuat. Tintin tidak dibuat sebagai film animasi namun tetap melibatkan para aktor lebih dari sekedar mengisi suara. Film 3D ini dibuat dengan teknologi motion capture. Hasilnya, sangat memuaskan selama Anda tidak melihatnya dari sisi fans. THE ADVENTURES OF TINTIN juga menarik selama Anda tidak pesimis dengan teknologi motion capture dan 3D.
Bisa jadi dengan pertimbangan memunculkan sebanyak mungkin karakter, para penulis naskah memutuskan untuk menggabungkan tiga judul (Kepiting Bercapit Emas, Rahasia Kapal Unicorn, dan Harta Karun Rackham Merah) menjadi satu kisah. Banyaknya karakter membuat tingkat kesulitan jadi lebih tinggi, untungnya naskah ini tertolong popularitas masing-masing karakter. Tak perlu lagi penjelasan terlalu detil. Kebanyakan orang sudah kenal baik dengan mereka sementara buat yang tak kenal, masing-masing karakter sudah terjelaskan dengan cukup baik.
Keputusan membuatnya jadi animasi 3D dengan teknologi motion capture berhasil membuat kisah tahun 1940-an ini jadi terasa modern meski tetap mempertahankan seting aslinya. Di saat yang sama, muncul sedikit masalah terutama soal ekspresi wajah dan emosi. Seandainya THE ADVENTURES OF TINTIN ini tak dibuat berdasarkan kisah yang sudah lebih dulu populer, bisa jadi kendala-kendala di atas tak akan terlalu dipermasalahkan karena secara garis besar, film ini sudah layak mendapat acungan dua jempol.

Anda bisa mendownload filmnya DISINI 

Continue Reading
0 comments

Dream High 2

by Unknown



Dream High 2 - Sepertinya harapan para pecinta Dream High yang ingin melihat cerita di sekolah Kirin, akan mendekati kenyataan. Karena pihak KBS hari ini, 17 Maret 2011, memutuskan akan membuat Dream High Season 2.

Melalui TV Report, pihak KBS mengungkapkan bahwa, "Kami akan memproduksi Dream High Season 2, yang nantinya akan menceritakan tentang generasi muda. Hal ini telah menjadi diskusi kami sejak Dream High selesai saat itu."

Ia pun menambahkan kalau KBS belum memutuskan apakah mereka akan men-casting pemain seperti Dream High dan Jungle Fish (penyanyi yang sudah tenar) atau akan melakukan audisi. Dan Dream High Season 2 ini rencananya akan tayang pada Januari 2012, saat liburan musim dingin.

Ketika ditanya apakah ada perubahan untuk Season 2, pihak KBS tak banyak berkomentar, hanya, "Karena format asli dari Dream High sudah sangat bagus, kami berencana akan meneruskannya."

Jika melihat dari keterangan pihak KBS, sepertinya pemain inti sepertinya tak akan menjadi pemeran utama. Kalau pun mereka ada, mereka mungkin akan muncul sebagai cameo.

Berikut cuplikan saat personil Dream High 2 menyayikan lagu 2NE1 I Am The Best

Sumber & Foto : Sport Seoul, TV Report via allkpop

Continue Reading
0 comments