Subscribe to RSS Feed

100 Ramalan JAYABAYA yang "TERBUKTI" benar

by Unknown


100 Ramalan JAYABAYA yang "TERBUKTI" benar-Sebagai raja dan pujangga, Jayabaya memandang jauh ke depan dengan mata hati dan perasaan. Ia meramalkan keadaan kacau balau, yang disebutnya sebagai wolak-walik ing zaman. Keadaan zaman serba jungkir balik.

Berikut daftar ramalan Jayabaya:
1. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
2. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi.
3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa.
4. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air.
5. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara.
6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.
7. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut.
8. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak.
9. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal.
10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki.
11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik
12. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati.
13. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
* Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan.
14. Ora ngendahake hukum Allah--- Tak peduli akan hukum Allah.
15. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung.
16. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci.
17. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang.
18. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan.
19. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan.
20. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara.
21. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak.
22. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu.
23. Nantang bapa--- Menantang ayah.
24. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat.
25. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga.
26. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan.
27. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul.
28. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil
29. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil
30. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil
31. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih.
32. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru merasa malu.
33. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu.
34. Wegah nyambut gawe --- Malas untuk bekerja.
35. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah.
36. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
37. Wong bener thenger-thenger --- Orang (yang) benar termangu-mangu.
38. Wong salah bungah --- Orang (yang) salah gembira ria.
39. Wong apik ditampik-tampik--- Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).
40. Wong jahat munggah pangkat--- Orang (yang) jahat naik pangkat.
41. Wong agung kasinggung--- Orang (yang) mulia dilecehkan
42. Wong ala kapuja--- Orang (yang) jahat dipuji-puji.
43. Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu.
44. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang perwira/kejantanan
45. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri.
46. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami.
47. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak.
48. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri.
49. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang tukar istri/suami.
50. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda.
51. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu.
52. Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
53. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis.
54. Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang.
55. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu.
56. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri.
57. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga.
58. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka.
59. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat.
60. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim.
61. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua.
62. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi.
63. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya.
64. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang.
65. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang.
66. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi.
67. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja.
68. Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Perempuan lacur dimana-mana.
69. Akeh laknat--- Banyak kutukan
70. Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat.
71. Anak mangan bapak---Anak makan bapak.
72. Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara.
73. Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan.
74. Guru disatru---Guru dimusuhi.
75. Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga.
76. Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi-jadi.
77. Sing weruh kebubuhan---Barangsiapa tahu terkena beban.
78. Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan.
79. Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang.
80. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor---Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.
81. Akeh wong becik saya sengsara--- Banyak orang baik makin sengsara.
82. Wong jahat saya seneng--- Sedang yang jahat makin bahagia.
83. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul--- Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
84. Wong salah dianggep bener---Orang salah dipandang benar.
85. Pengkhianat nikmat---Pengkhianat nikmat.
86. Durjana saya sempurna--- Durjana semakin sempurna.
87. Wong jahat munggah pangkat--- Orang jahat naik pangkat.
88. Wong lugu kebelenggu--- Orang yang lugu dibelenggu.
89. Wong mulya dikunjara--- Orang yang mulia dipenjara.
90. Sing curang garang--- Yang curang berkuasa.
91. Sing jujur kojur--- Yang jujur sengsara.
92. Pedagang akeh sing keplarang--- Pedagang banyak yang tenggelam.
93. Wong main akeh sing ndadi---Penjudi banyak merajalela.
94. Akeh barang haram---Banyak barang haram.
95. Akeh anak haram---Banyak anak haram.
96. Wong wadon nglamar wong lanang---Perempuan melamar laki-laki.
97. Wong lanang ngasorake drajate dhewe---Laki-laki memperhina derajat sendiri.
98. Akeh barang-barang mlebu luang---Banyak barang terbuang-buang.
99. Akeh wong kaliren lan wuda---Banyak orang lapar dan telanjang.
100. Wong tuku ngglenik sing dodol---Pembeli membujuk penjual. 

Continue Reading
0 comments

Review Film Real Steel

by Unknown


Genre:Action
Release Date:October 7, 2011
Director:Shawn Levy
Script:Leslie Bohem, John Gatins
Producer:Shawn Levy, Susan Montford
Distributor:Touchstone Pictures
Duration:127 minutes
Budget:US$110 million
Official Site:steelgetsreal.com





Sinopsis
Charlie Kenton (Hugh Jackman) tahu kalau ia tak punya apa-apa lagi selain kemampuannya bertinju. Sayang kesempatan untuk meraih gelar juara tak juga datang pada Charlie. Peluang itu jadi semakin tipis ketika zaman sudah berubah dan olahraga tinju tak lagi dilakukan oleh manusia.
Di era serba modern ini, para petinju dipaksa pensiun karena pekerjaan mereka sudah diambil alih oleh robot-robot yang terbuat dari baja. Mau tak mau Charlie harus beralih haluan. Ia tak mungkin lagi menjadi petinju. Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah menjadi promotor tinju kecil-kecilan. Charlie memang tak pernah menyerah dan saat Max (Dakota Goyo), putranya, muncul di depan pintu, bisa jadi masih ada harapan buat Charlie.
Bersama Max, Charlie lantas membangun sebuah robot dari sisa-sisa robot yang telah kalah di ring tinju. Berbekal pengalamannya di atas ring, Charlie mulai melatih jagoan barunya ini. Meski semula terlihat tak menjanjikan namun bisa jadi ini adalah harapan terakhir Charlie untuk meraih harapannya yang sirna sekaligus memperbaiki hubungannya dengan Max.

Review
Kabarnya Sugar Ray Leonard terlibat proses pembuatan film arahan Shawn Levy ini. Jadi tak terlalu mengherankan kalau aksi para robot ini di atas ring terlihat sangat menarik. Tak beda saat menyaksikan dua petinju kelas berat beradu tinju di atas ring. Hanya itu? Tidak. REAL STEEL memberikan lebih banyak dari itu. Bahkan, setelah menyaksikan film ini, TRANSFORMERS rasanya tak ada apa-apanya lagi.
Seting yang diambil memang di dunia masa depan namun kisah yang diusung bukanlah kisah baru. Mungkin karena itu juga penonton rasanya jadi lebih bisa terlibat. Soal akting, Hugh Jackman jelas tak ada masalah, begitu juga dengan si kecil Dakota Goyo. Tentu saja itu semua tak akan berarti kalau John Gatins tak bisa mengadaptasi kisah yang ditulis Richard Matheson ini dengan baik. Alur kisah tertata apik tanpa meninggalkan pentingnya pembentukan karakter.
REAL STEEL mungkin bukan film tanpa kekurangan namun kelebihan yang ditawarkan sepertinya mampu membuat kita memaklumi kekurangan tadi. Dan pastinya dari sisi visual, film ini sangat memuaskan. Special effect yang digunakan mungkin tak semegah seperti dalam TRANSFORMERS namun karena tak berlebihan itu juga REAL STEEL jadi terlihat lebih menarik.
Source : http://www.kapanlagi.com/film/internasional/real-steel-saat-robot-sudah-menggantikan-manusia.html

Continue Reading
0 comments